KHUTBAHIDUL ADHA 1432; 683. KHUTBAH IDUL ADHA 1432. Posted on Februari 19, 2012 by PISS-KTB. Ketauhidan Mengangkat Derajat Umat Manusia. Khutbah pertama: Para Jama'ah idhul adha yang berbahagia Haji meupakan salah satu ibadah yang sarat dengan simbol dan perlambang.
Berikutini syarat khutbah Idul Fitri atau Idul Adha, yaitu: Khatib harus laki-laki. Khatib harus suci dari hadas besar maupun kecil. Khatib harus menutup aurat. Khatib harus berdiri bila mampu. Isi rukun khutbah baik yang pertama dan kedua harus didengar oleh jamaah sekurang-kurangnya 40 orang jamaah. 2.
SituswebKementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara
Adapunkhutbah Idul Adha singkat, padat, dan mengaharukan tentang kisah Nabi Ibrahim yang menyembelih putranya Nabi Ismail as. yang dikutip dari laman Khoirul Anwar selaku wakil sekretaris Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah. Perbesar Ilustrasi khutbah Idul Adha. Foto: pexels.com/a-darmel/ Khutbah I
Tekskhutbah Idul Fitri 2022 terbaik PDF menyentuh hati berikut ini mengangkat judul tentang renungan Idul Fitri Pasca Pandemi. Hamil 8 Bulan Cara Memasak Kornet Sapi Dengan Mudah dan Simpel Khutbah Jumat Tanggal 15 Juli 2022 Setelah Hari Raya Idul Adha Khutbah Jumat Setelah Idul Adha PDF Menyentuh Hati Penuh Makna Detik-detik Brigadir
RasulullahSAW bersabda: إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة أنصت والإمام يخطب فقد لغوت. BACA JUGA: Mukadimah Khutbah Jumat Versi Panjang dan Singkat, Umum Diucapkan Khotib. Artinya: "Jika engkau berkata kepada temanmu pada hari jum'at, 'diam dan perhatikanlah', sedangkan imam sedang berkhutbah, maka
j6UPc1. Ditunjuk untuk khutbah idul adha? Pastikan kamu sudah membaca artikel rekomendasi tema khutbah Idul Adha di Kitabisa ya. Jangan takut, ini sebuah kehormatan bisa memberikan khutbah di mimbar utama masjid pada saat Idul Adha. Dimana khutbah akan berlangsung setelah shalat dan menjadi bagian dalam shalat ied. Penting sekali untuk mendengarkan khutbah idul adha, ini akan menyempurnakan shalat sunnah idul adha dua rakaat yang sudah dilakukan sebelumnya. Bahkan khutbah banyak dinantikan karena selalu memiliki tema dan informasi menarik tentang Idul Adha dan Qurban. 5 Tema Khutbah Idul Adha Paling Populer dan Banyak Digunakan Maka dari itu persiapan sejak dini. Khutbah idul adha dilakukan setelah shalat ied, dimana nantinya akan didengarkan oleh semua jamaah yang melaksanakan shalat idul adha. Berikut ini beberapa tema khutbah yang paling populer dan sudah banyak digunakan sebelumnya. Qurban Amalan Paling Disukai Allah SWT Qurban memang jadi ibadah yang banyak disukai oleh Allah SWT, bahkan lebih utama jika dibandingkan sedekah asalkan dilakukan pada 10-13 dzulhijjah dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Tema khutbah idul adha ringan namun banyak dinantikan, pasalnya tidak semua orang tahu tentang qurban. Terangkan siapa saja yang wajib berqurban hingga yang berhak menerima qurban. Bahkan banyak juga yang tidak tahu, jika daging qurban boleh dimakan oleh orang yang berqurban. Maka dari itu, orang yang berqurban boleh mengambil sebagian daging qurban sebelum dibagikan. Selain itu jelaskan, pentingnya berkurban, manfaatnya hingga apa janji Allah SWT pada mereka yang berkurban dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho dari Nya. Bahkan hewan qurban inilah yang akan menyelamatkan kamu di hari kiamat kelak. Meneladani Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS Sejarah qurban bermula dari perintah Allah SWT pada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail AS. Padahal Ismail didapatkan dengan penantian panjang dan sangat sulit, tapi dengan kebesaran dan kesabaran ayah dan anak ini menerima dan menjalankan perintah Allah. Saat pisau akan sampai pada leher Nabi Ismail AS, Allah mengganti dengan domba dan menjadikan hari tersebut sebagai Hari Raya Qurban. Selain menjalankan perintah Allah SWT, kamu juga meneladani kesabaran dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Bahkan tema ini akan sangat mudah dicerna semua pendengar khutbah, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Namun tidak mengurangi pesannya untuk meneladani kisah Nabi Ibrahim saat melaksanakan qurban. Makna dan Keutamaan Berbagi Dalam Qurban Kenapa amalan qurban sangat dicintai Allah SWT? Ini bukan hanya wujud ketakwaan terhadap Nya, tapi juga menanamkan rasa berbagi pada mereka yang membutuhkan. Itulah sebabnya, qurban bukan hanya menyenangkan kamu namun juga orang di sekitarmu. Makna pelaksanaan qurban adalah melaksanakan perintah Allah dan mengharapkan ridho Nya, dimana hal ini bisa menyenangkan orang lain. Maka dari itu, bagian qurban pada mereka yang berhak dan membutuhkan. Qurban Berkaitan Dengan Haji Pelaksanaan qurban dan ibadah haji itu bersamaan, bahkan saat Idul Adha ini jadi hari kemenangan bagi jamaah haji. Pasalnya baru saja menyelesaikan rukun haji yang paling berat yaitu wukuf di padang mahsyar. Dimana semua jamaah haji harus berada disana, saat masih bernyawa dalam kondisi apapun. Inilah keteladanan yang harus ditanamkan, Idul Adha memberikan kesenangan bagi seluruh muslim di dunia. Bagi mereka yang tidak berangkat haji, materi khutbah idul adha akan haji bisa menjadi motivasi untuk segera menyempurnakan rukun islam yang ke-5 tersebut. Pentingnya Menjaga Silaturahmi Hal yang tidak boleh dilupakan saat khutbah idul adha, pastikan untuk menyerukan pentingnya menjaga dan menjalin tali silaturahmi. Idul Adha memang identik dengan qurban namun jangan lupa untuk bersilaturahmi, memang tidak seperti Idul Fitri yang mewajibkan untuk bermaafkan. Idul Adha bahkan untuk masyarakat madura menjadi ajang untuk silaturahmi dan pulang kampung, hal ini tidak terjadi pada Idul Fitri. Tradisi ini dinamakan toron, hal yang patut diteladani. Ini waktunya mengingat dan mempererat tali silaturahmi. Jangan ragu untuk bertandang pada sanak keluarga untuk mendekatkan yang jauh dan semakin mempererat yang dekat. Semua materi khutbah idul adha memberikan gambaran tentang hari raya qurban. Sempurnakan ibadah di hari yang mulia ini dengan berqurban. Baca juga artikel Kitabisa tentang topik khutbah Idul Adha yang menggetarkan jiwa supaya referensi kamu lebih banyak. Yuk, tunaikan qurban dengan mudah di Kitabisa, tanpa perlu proses panjang, tinggal pilih hewan qurban yang diinginkan dan semua akan diproses sesuai syariah.
Ilustrasi Khutbah Menyambut Idul Adha 2022 FotoUnsplashSebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Idul Adha yakni pada tanggal 10 Dzulhijah. Sebelum memotong hewan kurban, terlebih dahulu akan dilaksanakan shalat Ied dan mendengarkan khutbah Idul Adha. Bagi Muslim yang baik, khutbah Idul Adha merupakan sarana muhasabah diri dalam menyikapi kehidupan yang telah lalu dan masa yang akan datang. Simak teks khutbah menyambut Idul Adha 2022 yang dapat dijadikan renungan jamaah berikut ini. Khutbah merupakan kegiatan berdakwah untuk menyebarkan pesan keagamaan. Pelaksanaan khutbah biasanya diiringi dengan shalat berjamaah. Seperti dikutip dari buku Seri Fiqih Kehidupan 3 Shalat karya Ahmad Sarwat2017799, "Di dalam shalat Idul Fitri dan Idul Adha ada khutbah, sebagaimana pada shalat Jumat juga disyariatkan. Perbedaannya terletak pada hukum dan saat pelaksanaan khutbah".Teks Khutbah Menyambut Idul Adha 2022Teks Khutbah Menyambut Idul Adha 2022 FotoUnsplashSimak teks khutbah menyambut Idul Adha 2022 yang dapat dijadikan renungan jamaah berikut ini, Syukur Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk dipertemukan lagi dengan Hari Raya Idul Adha yang memiliki banyak hikmah. Bagaimana seorang Nabi Ibrahim yang semula berdoa untuk segera diberi keturunan. Namun setelah diberi keturunan, beliau mendapat perintah lewat mimpi untuk menyembelih darah dagingnya sendiri. Walaupun kemudian di detik terakhir Allah mengganti Ismail dengan seekor domba, ada pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah tersebut. Bahwa keikhlasan merupakan jalan untuk meraih ridha Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ "Allah tidak menerima amal, kecuali amal ibadah yang dilandasi keikhlasan dan karena mencari keridhaan Allah SWT"HR. Nasa’i. Hadirin yang saya hormati, Jika Ibrahim saja rela mengorbankan Ismail, buah hati yang lama diidam-idamkan, mengapa kita tidak memberi yang terbaik untuk hewan kurban? Padahal dari peristiwa tersebut seolah-olah Allah ingin memberitahukan bahwa semua harta yang kalian miliki, semua kecintaan yang kamu lahirkan, adalah milik-Ku. Jamaah Idul Adha sekalian, Berapa banyak umat Islam kaya raya yang belum menunaikan ibadah haji karena kecintaannya pada duniawi? Dalam Surat Ali Imran QS97 disebutkan, “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam".Contoh teks khutbah menyambut Idul Adha 2022 diatas bisa dijadikan inspirasi dalam membuat pidato atau ceramah keagamaan yang diadakan di lingkungan Anda.DK
Ilustrasi Idul Adha. Foto Khutbah Idul Adha. Foto Teks Khutbah Idul Adha“Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.“Apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS An-Nahl 18
- Sebentar lagi umat Islam akan menyambut datangnya Idul Adha 2022/1443 H. Peringatan Hari Raya Idul Adha disebut juga sebagai lebaran haji yang didentik dengan penyembelihan hewan qurban. Sama seperti Idul Fitri, saat Idul Adha umat muslim juga akan mengerjakan sholat Ied yang dilengkapi dengan khutbah Idul Adha 2022. Isi khutbah Idul Adha 2022 biasanya berisikan kisah-kisah yang melatar belakangi terjadinya peringatan Idul Adha sekaligus sebagai waktu untuk menunaikan ibadah haji. Khutbah diberikan kepada jamaah supaya mereka mengingat kembali akan kebesaran serta karunia Allah SWT terhadap manusia. Berikut ini berikan satu contoh khutbah Idul Adha 2022 yang penuh inspirasi dan semangat bagi umat Islam untuk terus beriman kepada Allah SWT. Dilansir dari laman NU Online, kutbah Idul Adha 2022 bertemakan "Tiga Makna di Balik Ibadah Haji". Simak contoh isi khutbah Idul Adha 2022 Baca Juga Rumah Pemotongan Hewan RPH di Ponorogo Gagal Beroperasi Jelang Idul Adha Jamaah shalat Idul Adha hafidhakumullah, Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan di dalam agama Islam. Tiga bulan haram lainnya yaitu Muharram, Rajab, dan Dzulqa’dah. Keistimewaan dari bulan Dzulhijjah ditandai dengan adanya ibadah-ibadah tertentu yang tidak mungkin dapat dikerjakan umat Islam di bulan-bulan lainnya. Ibadah tersut yaitu haji dan kurban. Pengertian Dzulhijjah mejurut bahasa adalah frasa yang terdiri dari kata dzû memiliki dan al-hijjah haji. Dinamakan demikian karena hanya di bulan ke-12 dalam kalender hijriah ini, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji. Haji menjadi rukun Islam yang kelima. Karena masuk dalam rukun atau pilar, ibadah ini tentu bukan ibadah yang remeh dan sembarangab. Haji wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang mampu. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan secara fisik, ekonomi, juga keamanan. Dengan kata lain, ketika seseorang sudah memiliki biaya yang mencukupi, kesehatan fisik yang memadai, serta kondisi yang aman dan memungkinkan ia sampai ke Tanah Suci, maka ia wajib melaksanakan ibadah haji tersebut. Baca Juga Muhammadiyah Minta Libur Idul Adha 2 Hari, Begini Kata Ahli BRIN Thomas Djamaluddin Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 97 yang menyatakan
Teks Singkat Khutbah Idul Adha yang Menggetarkan JiwaKhutbah Iاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. الله أكبر كبيرا و الحمد لله كثيرا و سبحان الله بكرة و أصيلا، الله أكبر ما تحرك متحرك و ارتج، و لبى محرم و عج، و قصد الحرم من كل فج, وأقيمت لله في هذه الأيام مناسك الحج، الله أكبر ما نحرت بمنى النحائر، وعظمت لله الشعائر، وسار إلى الجمارات سائر، وطاف بالبيت العتيق زائر، الله أكبر إذا أفاضوا لزيارة الطواف مكبرين، وللسعي بين الصفا و المروة مهرولين، وللحجر الأسود مستلمين و مقبلين، ومن ماء زمزم شاربين و متطهرين. الله أكبر سبحان ذي الملك و الملكوت، سبحان ذي العزة و الجبروت، سبحان الحي الذي لا يموت، سبحان ربك رب العزة عما يصفون. وسلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين أحمد الله حمد من وفقه فعرفه، وأشكر الله على ادراك ذي الحجة ويوم عرفة. واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله نبي أرسله الله بالرحمة و الرأفة. اللهم صل وسلم وبارك على محمد و على اله و أصحابه اولى التقوى و المعرفة وسلم تسليما كثيرا أيها الناس اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. قالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَSaudara-saudara kaum Muslimin hafidhakumullah,Gemuruh takbir, tahmid dan tasbih sejak kemarin sore menggetarkan hati setiap jiwa yang beriman dan takut kepada Allah SWT. Seluruh kaum Muslimin tanpa terkecuali, mulai anak-anak hingga orang tua, laki-laki maupun perempuan, yang sehat maupun yang sakit, baik sendiri-sendiri maupun berjamaah, baik berdiri, duduk ataupun tiduran, mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Bahkan bebatuan, tumbuhan dan seluruh alam raya mengumandangkan takbir untuk menghidupkan sunah Rasulullah SAWdengan mengagungkan dan mensucikan asma Allah kaum Muslimin yang berbahagia,Kalimat takbir adalah lafadh yang sangat agung. Islam telah mengajarkan takbir kepada kita agar senantiasa mengagungkan asma Allah SWT. Saat adzan kita mengumandangkan takbir, saat iqamah kita melafalkan takbir, saat membuka shalat kita mengucapkan takbir, saat bayi lahir kita tiupkan kalimat takbir pada kedua telinganya, saat menyembelih hewan kita membaca takbir, bahkan saat di medan laga kita juga memekikkan suara kita membaca takbir Allahu akbar, maka kita tanamkan keyakinan dalam hati bahwa hanya Allah yang memiliki keagungan dan kebesaran. Sungguh hanya Allah yang Mahabesar dan Mahaagung, sedangkan selain Allah adalah kecil dan lemah. Segala hal yang sering kita bangga-banggakan, berupa kekayaan harta, mobil mewah, rumah megah, kedudukan dan pangkat yang tinggi, semuanya adalah kecil dan tidak berarti apa-apa dihadapan Allah SWT. betapa banyak orang kaya jatuh miskin mendadak, betapa banyak orang memiliki pangkat dan kedudukan diturunkan dari jabatannya dan menjadi orang biasa. Kedudukan akan hilang, kekayaan akan sirna dan kecantikan pun akan habis. Dan hanya Allah SWT yang tetap maha Agung demikian lafadh takbir yang mengandung kemuliaan dan kebesaran tersebut, mulai sering digunakan dan diucapakan dengan sembarangan. Kadang lafadh yang agung tersebut diteriakan ketika demo anarkis, sambil merusak fasilitas umum, melempar batu dan dengan mengganggu orang orang lain, bersamaan dengan itu mereka bertakbir. Apakah pantas kebesaran lafadh takbir tersebut diucapkan bersamaan dengan mengganggu orang lain dan merusak. Tentu أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْدHadirin yang dimuliakan Allah bulan Dzulhijjah ada dua gambaran bagi umat Islam. Bagi yang dipanggil Allah ke Tanah Suci, mereka sibuk dengan rangkaian ritual ibadah haji, mulai wukuf di Arah, mabit di Muzdalifah, Mina hingga tawaf ifhadah. Sedangkan umat Islam yang lain termasuk kita, kita sibuk dengan ibadah puasa arafah, sedekah dan perayaan Idul adha serta memotong kurban setelah ini adalah hari yang sangat mulia. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diceritakan; ketika Rasulullah berkhutbah id, tiba-tiba beliau bertanya,“Hai, bulan apa sekarang?” “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?” jawab para sahabat. Nabi SAWdiam beberapa saat sehingga para sahabat menduga-duga, jangan-jangan beliau akan menyebut nama yang bukan nama sebenarnya. “Tidakkah ini bulan Dzulhijjah?” tanya beliau memecah kesunyian.” “Ya,” jawab sahabat.“Negeri apa ini?” beliau bertanya lagi. “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?” jawab sahabat. Beliau diam sehingga para sahabat mengira beliau akan menyebut nama yang bukan nama sebenarnya dari negeri dimaksud. Ternyata tidak. “Bukankah ini negeri haram mulia?” kata beliau. “Ya,” jawab sahabat.“Hari apakah ini?” beliau bertanya untuk ketiga kali.“Allah dan Rasul-Nya lebih tahu?” para sahabat menjawab. Lagi-lagi beliau diam agak lama. Lagi-lagi para sahabat menyangka beliau memelesetkan nama hari itu. Tetapi tidak. “Tidakkah ini hari penyembelihan kurban?” tandas beliau. “Ya,” jawab para sahabat. Beliau bersabda, “Sungguh darah, harta dan kehormatan kalian adalah barang terlarang untuk dilanggar bagi kalian sebagaimana terlarangnya baca mulianya hari kalian ini, di negeri kalian ini dan di bulan kalian ini. Sungguh kalian bakal menghadap pada Tuhan kalian, lalu Dia akan menanyai kalian mengenai amal perbuatan kalian.” HR Al-Bukhari dan MuslimIdul Adha benar-benar hari yang besar. Ini bukan hari biasa, seperti hari-hari lainnya. Coba rasakan kebesarannya, kewibawaannya, kemuliaannya, demikian kira-kira Nabi SAW menganjurkan pada hari itu mestinya membawa dampak pada perilaku kita. Merasakan kebesarannya mendorong kita tertunduk malu di hadapan Allah atas pelanggaran-pelanggaran yang kita lakukan selama sekarang, tampaknya, kebesaran dan kemuliaan hari seolah tak berbekas di hati kita. Kita semakin tidak merasakan kebesarannya. Mungkin kita melakukan ritual rutin pada hari itu dengan melakukan shalat Idul Adha dan berkurban. Namun selebihnya, kita tidak merasakan apa-apa. Yang melanggar larangan tetap saja melanggar larangan. Yang mengabaikan perintah tetap saja tak peduli dengan perintah selama ini biasa mengambil hak milik orang lain secara tidak sah entah dengan mencuri, menipu, korupsi dan semacamnya tetap saja melakukan hal itu meski telah melewati hari nan besar itu. Yang biasa menindas orang lain, melecehkan kehormatan orang lain, tetap saja melanjutkan kebiasaannya, meski telah melewati hari nan Adha menjadi hambar bagi kita. Idul Adha menjadi tak banyak berarti bagi kita. Yang mencaci tetap mencaci karena merasa lebih hebat dan lebih baik. Padahal Allah yang lebih segalanya. Apalagi menjelang pemilu, semakin ramai cacian, makian dan hinaan antarsesama Muslim, hanya karena beda pilihan. Padahal Rasul mengingatkan bahwa sesama Muslim adalah mulia. Kenapa justru kita sendiri yang saling caci dan menghujat?ُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْدSaudara-saudara kaum Muslimin yang kurban merupakan ibadah yang diperintahkan Allah sejak jaman Nabi Adam AS. Bahkan setiap Nabi yang diutus Allah SWT memiliki perintah kurban. Ibadah kurban yang diikuti Nabi Muhammad SAWtidak terlepas dari peristiwa historis Nabi Ibrahim As. Rasulullah SAW. Suatu saat ditanya oleh sahabatnya mengenai apa udlhiyah penyembelihan kurban itu? Beliau menegaskanهذه سنّة أبيكم إبراهيمini adalah sunnah bapakmu, Nabi Ibrahim As.Nabi Ibrahim As hidup pada abad 18 SM. Masa persimpangan jalan pikiran umat manusia tentang kurban-kurban manusia yang dipersembahkan kepada dewa-dewa atau tuhan-tuhan mereka, sementara perintah Allah SWT. kepada Nabiyullah Ibrahim As untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail lantaran diilhami dari suatu ru’yah mimpi sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran As-Shaaffat 102فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ“Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkan apa pendapatmu!” Ia Ismail menjawab “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah Engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar”.Hadirin....Setiap individu yang mengaku beriman pasti akan diuji oleh allah SWT. Sebagai bapak akan diuji, sebagai Ibu dan istri akan diuji dan juga sebagai anak juga akan diuji. Ujian tersebut untuk membuktikan kebenaran iman kepada Allah mufassir menyatakan, perintah Allah SWT kepada Ibrahim agar menyembelih putranya sendiri hendak menyampaikan pesan kepada kita, bahwa betapapun besarnya cinta seseorang kepada anak atau apapun yang dimiliki, bukanlah sesuatu yang berarti bila Allah menghendakinya. Ridlo dan mahabbah Allahlah yang sejatinya yang paling berarti dalam hidup juga dalam akhir kisah tersebut, Allah SWT memberikan pengganti seekor domba besar atas keberhasilan Ibrahim dan Ismail dalam melaksanakan perintah dan ujian yang amat berat itu, seperti diungkap Al-Quran As-Shaaffat 107وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar”. Selain sebagai bukti keimanan kepada Allah SWT dengan mengorbankan apapun jika memang diperintahkan, maka peristiwa Nabi Ibrahim as, juga mengandung ibrah pelajaran bahwa Allah SWT menjunjung tinggi harkat, martabat dan jiwa manusia, sehingga sama sekali tidak memperkenankan manusia dijadikan kurban penyembelihan atau pembantaian serta sebagai tumbal apapun yang pada akhirnya mengakibatkan pertumpahan darah atau melayangnya nyawa manusia. Karena itu, Islam tidak pernah mentolerir terjadinya kekerasan, kebrutalan, dan penindasan dalam bentuk apapun yang mengakibatkan pertumpahan darah dan penderitaan umat manusia. Ia dengan tegas mengharamkan dan mengutuk perbuatan bunuh diri, membunuh sesama atau membuat kerusakan apapun di muka bumi ini. Intinya kejahatan kemanusiaan maupun kejahatan lingkungan secara tegas dilarang Al-Qur’ menangkap pesan dan ibrah dari peristiwa besar yang tidak ada duanya dan tidak akan terulang kedua kalinya dalam sejarah umat manusia itu, dapat disinyalir bahwa Muslim sejati adalah yang memiliki kecintaan dan kepatuhan mutlak kepada Allah SWT melebihi kecintaannya kepada siapapun dan apapun. Perjuangan Nabi Ibrahim As dan putranya, Nabi Ismail As hendaknya juga dapat dijadikan sarana introspeksi diri atas ketaatan kita, untuk selanjutnya ritualitas kurban diharapkan mampu membentuk karakter kepribadian kita sebagai manusia yang peka terhadap lingkungan dan masyarakat sekeliling kita, sebagai manusia yang gemar berkorban dan mengulurkan tangan kepada mereka yang lemah dan yang أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ و للهِ الحَمْدSaudara-saudara kaum Muslimin yang dimuliakan perlu kita perhatikan dalam Ibadah Kurban adalah makna kurban yang mengandung nilai pengorbanan. Kurban, yang kita niatkan untuk Allah dan hanya ingin mendapatkan ridha Allah bukan hanya memotong kambing atau sapi pada hari raya Idul Adha saja. Ajaran mengorbankan kambing atau sapi dan dagingnya untuk dibagikan kepada orang miskin hanyalah sarana latihan dan pengingat saja. Pengorbanan jiwa, raga dan harta harus dilakukan setiap saat, untuk membuktikan derajat ketaqwaan dan keimanan lagi pada saat ini, banyak bencana dan musibah melanda bangsa kita. Kekeringan, kapal tenggelam, angin topan, wabah penyakit hingga kebakaran atau gedung yang runtuh. Di sinilah saat pengujian keimanan kita, seberapa besar ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk berkorban dengan segala yang kita miliki demi kebahagiaan mereka yang terkena bencana. Bukan hanya kambing atau sapi saja yang harus dikurbankan, namun juga kekayaan lainnya, baik uang, makanan, pakaian bahkan tenaga kita harus juga kita kurbankan demi mencapai ketaqwaan dan keimanan yang harus menata kembali keimanan, membina negara, umat dan bangsa. Kita harus bersatu dan berdamai dengan sesama saudara kita. Karena kita semua kaum Muslimin di seluruh dunia sedang dijajah orang-orang Barat. Kaum Muslimin sedang diinjak-injak dan sedang dalam kesengsaraan. Hal ini disebabkan perpecahan dan permusuhan diantara Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah,Tepatlah apabila perayaan Idul Adha digunakan menggugah semangat kita untuk berkorban bagi negeri kita tercinta yang saat ini sedang dirundung kesusahan. Krisis moral yang terus menggerogoti, beban ekonomi masyarakat yang semakin berat, dan kulitas pendidikan di negeri kita yang belum hebat, narkoba merajalela dan kenakalan remaja di kondisi seperti ini sebenarnya kita banyak berharap dan mendoakan mudah-mudahan para pemimpin kita, elit-elit kita, dalam berjuang tidak hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya, tapi untuk kepentingan bangsa dan negara. Pengorbanan untuk kepentingan orang banyak tidaklah mudah, berjuang dalam rangka mensejahterahkan umat memang memerlukan keterlibatan semua pihak. Semoga kita semua mampu menjadi orang yang bertakwa yang sanggup berkorban demi kemajuan perayaan Idul Adha kali ini, mampu menggugah kita untuk rela berkorban demi kepentingan agama, bangsa dan negara amiin 3x ya robbal semoga ibadah kurban kita diterima Allah SWT, dikuatkan iman kita, semoga Allah senantiasa menjaga kita semua, anak-anak kita, keluarga kita, saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita dari musibah dan bencana dan semoga kita semua diberi rezeki yang membawa berkah untuk beribadah kepada Allah صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . و الحمد لله رب العالمين. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهُمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَل فِي قُلُوْبِهِم الإِيْمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِي عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ إِلهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهم“Ya Allah, ampunilah kaum mukminin dan mukminat, Muslimin dan Muslimat, perbaikilah di antara mereka, lembutkanlah hati mereka dan jadikanlah hati mereka keimanan dan hikmah, kokohkanlah mereka atas agama Rasul-Mu ﷺ, berikanlah mereka agar mampu menunaikan janji yang telah Engkau buat dengan mereka, menangkan mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka, wahai Ilah yang haq jadikanlah kami termasuk dari mereka.”اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لنا فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍّ“Ya Allah, perbaikilah sikap keagamaan kami sebab agama adalah benteng urusan kami, perbaikilah dunia kami sebagai tempat penghidupan kami, perbaikilah akhirat kami sebagai tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan kami di dunia sebagai tambahan bagi setiap kebaikan. Jadikanlah kematian kami sebagai tempat istirahat bagi kami dari setiap keburukan.”اللّهمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الإيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ“Ya Allah, jadikanlah kami mencintai keimanan dan hiasilah keimanan tersebut dalam hati kami. Dan jadikanlah kami membenci kekufuruan, kefasikan dan kemaksiatan dan jadikanlah kami termasuk orang yang mendapat petunjuk.”اللّهمَّ أَعِزَّ الإسْلاَمَ وَالمسلمين وَأَذِلَّ الشِّرْكَ والمشركين وَدَمِّرْ أعْدَاءَ الدِّينِ وَاجْعَلْ دَائِرَةَ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ يا ربَّ العالمين“Ya Allah, muliakanlah Islam dan umat Islam, hinakanlah syirik dan orang-orang musyrik, hancurkanlah musuh agama, jadikan keburukan melingkari mereka, wahai Rabb alam semesta. Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.”اللهم عذِّبِ الكَفَرَةَ الذين يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ويُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ويُقاتِلُونَ أوْلِيَاءَك“Ya Allah siksalah orang kafir yang menghalangi jalan-Mu, dan mendustai rasul-rasul-Mu, membunuh kekasih-kekasih-Mu.”اللهم فَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ إنَّكَ رَبُّنَا عَلَى كلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٍ يَا رَبَّ العالمين“Ya Allah, cerai beraikan persatuan dan kekuatan mereka, siksalah mereka, sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu, wahai Rabb alam semesta.”اللهمَّ ارْزُقْنَا الصَّبْرَ عَلى الحَقِّ وَالثَّبَاتَ على الأَمْرِ والعَاقِبَةَ الحَسَنَةَ والعَافِيَةَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ والسَّلاَمَةَ مِنْ كلِّ إِثْمٍ والغَنِيْمَةَ مِنْ كل بِرٍّ والفَوْزَ بِالجَنَّةِ والنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ“Ya Allah, berilah kesabaran kepada kami atas kebenaran, keteguhan dalam menjalankan perintah, akhir kesudahan yang baik dan afiyah dari setiap musibah, bebas dari segala dosa, keuntungan dari setiap kebaikan, keberhasilah dengan surga dan selamat dari api neraka, wahai dzat yang Maha Pengasih.”بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمKhutbah IIاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
khutbah idul adha yang menyedihkan