Tariansufi atau tarian berputar kini tak asing lagi di telinga. Tarian ini biasanya dilakukan oleh laki-laki yang menggunakan jubah berwarna putih dengan bagian bawah terlihat seperti rok lengkap dengan pecinya yang menjulang ke atas. Menariknya, penari sufi melakukan gerakan berputar-putar tanpa henti. Tarian sufi erat kaitannya dengan pemikiran sufistik Islam.
Ayatini juga membantah tarian-tarian ibadah ala Sufi, sebab telah menjelaskan kondisi kaum Mukminin saat mendengarkan dan menyimak dzikir yang masyru (yang disyariatkan). Kondisi kaum Mukminin yang mengenal Allâh Azza wa Jalla , yang takut kepada hukuman-Nya, ketika mendengarkan firman-Nya, janji dan ancaman-Nya, hati mereka melunak, air mata bertetesan, kulit gemetar, tampak khusyu' dan penuh ketenangan.
PENTASTARI SUFI DI KOTA SOLO : "PENONTON PUN TURUT MENARI DI PANGGUNG" - Belajar Meditasi, Belajar Yoga. Meditasi Jakarta, Yoga Jakarta. Meditasi Sunter, Yoga Sunter.
TarianSufi adalah sebuah bentuk dari Sama atau meditasi aktif secara fisik yang berasal dari kalangan Sufi, dan masih dipraktikan oleh ordo Dervish dan Mevlevi Sufi. Tarian tersebut merupakan sebuah tarian yang ditampilkan bersama dengan Sema, atau upacara sembahyang. Tarian sufi atau tarian yang berputar-putar, kini makin akrab didengar di kalangan masyarakat. Yang menarik dari tarian ini adalah tariannya yang berputar-putar tanpa henti. Dan tarian sufi ini lekat dengan pemikiran sufistik
Tarianini dimulai dengan doa-doa yang dipanjatkan oleh para penari, yang mengenakan kostum yang terdiri dari sikke (topi berbentuk kerucut) dan tennur (jubah berlengan panjang). Para pemula cenderung merasa pusing dan bahkan mungkin pingsan karena mereka tidak terbiasa dengan gerakan dari tarian Sufi ini, yang merupakan putaran berlawanan arah jarum jam yang cepat, simbol upaya untuk melawan
P9exu. Dicionário inFormal O dicionário onde o portuguĂŞs Ă© definido por vocĂŞ! Dicionário inFormal possui definições de gĂrias e palavras de baixo-calĂŁo. Seu conteĂşdo nĂŁo Ă© adequado para todas as audiĂŞncias. Significado de caraĂ CaraĂ Ă© uma palavra indigena que define 1- cidade e municĂpio de Mina... - Significados, Definições, SinĂ´nimos, AntĂ´nimos, Relacionadas, Exemplos, Rimas, Flexões
Jakarta - Berputar dan terus berputar selama dua jam tak membuat para penari sufi pusing dan jatuh. Ternyata ada rahasianya. Tarian ini tak sembarang dilakukan, perlu latihan serta keahlian khusus agar tak hilang sufi dan pemilik Zawiyah Pondok Rumi, Workshop Whirling Dervishes Rumi & Sufi Meditation Center Arief Hamdani menjelaskan beberapa tahapan yang bermuara pada kecintaan terhadap Sang Pencipta."Sebelum mulai, latihannya berdzikir dulu, lalu bershalawat nabi. Penari sufi tidak akan pusing karena ditubuhnya sudah teraliri rasa cinta yang mendalam kepada Allah. No love, no movement," kata Arief kepada detikHOT, Senin 22/7/2013 usai pementasan di Main Atrium, East Mall, Grand Indonesia Shopping Town. Ada dua dzikir utama yang wajib dibaca, yakni Asma'ul Husna dan shalawat Nabi Muhammad SAW. Tidak perlu semua Asma'ul Husna yang berjumlah 99 nama dibaca, cukup beberapa saja. Frekuensinya juga tidak baku. Bisa 100 kali, bahkan bagaimana cara berlatihnya? Ternyata cukup mudah. Bagi penari sufi pemula, mereka dianjurkan membaca dzikir selama minimal 20 menit satu hari sambil melakukan gerakan memutar."Sehari 20 menit, tapi awal-awal 2 menit saja dulu, baru dilanjutkan secara terus menerus. Ya, minimal satu kali seminggu latihan. Enggak bisa langsung karena nanti pasti jatuh. Kalau sudah makin lama berdzikir, muncul kecintaan yang makin kuat, baru terasa," dzikir, seorang penari sufi juga perlu latihan fisik seperti olah nafas. Tapi, melalui dzikir pun, semua latihan tersebut dapat diperoleh dengan lebih fleksibel. "Sama saja ketika baca Al-Qur'an, dzikir terus menerus juga secara otomatis melatih nafas," kata berusia 50 tahun ini memaparkan, untuk benar-benar bisa menjadi penari profesional dibutuhkan waktu sekitar empat bulan latihan. Berlaku bagi semua usia."Dzikir itu ada hitungannya juga. Ya, sampai bisa tahapannya 3 X 40 hari-lah. Latihan itu juga kan sekaligus latihan mengendalikan ego. Kalau ego bisa dikendalikan, disitu ada cinta. Tarian ini tarian cinta," ujarnya. utw/utw
Tarian sufi makin populer di Indonesia dan banyak dirangkul remaja Muslim. Di Jakarta Utara, beberapa penari menggunakannya sebagai cara untuk membiayai pendidikan mereka. Sekelompok remaja pria berpakaian jubah putih dan topi hitam tinggi terlihat menari berputar-putar. Mereka mengikuti musik dan lagu yang dimainkan sekelompok pemuda lainnya. Saat mereka berputar, satu tangan menjangkau ke langit dan tangan lainnya ke bumi. Para penari itu berputar berulang-ulang dalam doa, melantunkan nama Allah dan menambah kecepatan, berusaha menghilangkan diri mereka dalam trans spiritual yang mereka yakini menyatukan mereka dengan Tuhan. Fajar Supriyadi adalah guru di sekolah tari sufi di Jakarta Utara ini. Ia memulai komunitas ini pada tahun 2014 ketika ia hanya memiliki empat peserta saudara laki-lakinya, keponakannya, dan dirinya sendiri. “Dulu, saya belajar tarian sufi dari Uztad Najib Dawami dari Pesantren Ash Sholihin Al Abror,” jelasnya. Aktivitas mereka rupanya banyak dilirik remaja seusia mereka. sehingga komunitas itu makin berkembang. “Beberapa pemuda yang tinggal di Jakarta Utara, khususnya di Malaka dan Rorotan, kemudian bergabung dan antusias belajar. Grup ini sekarang memiliki 15 hingga 20 anggota, laki-laki dan perempuan,” imbuhnya. Performance Sufi Mohammed Aziz Moslem di Saung MURRI, 18 Agustus 2018. Facebook/Sufi Dance Evolution Grup ini biasanya menggelar latihan setiap hari Sabtu dan Senin. Sebelum berlatih, setiap siswa diharuskan berwudu terlebih dahulu. Tarian berputar yang seolah tak berujung ini telah membawa keberuntungan bagi Muhammad Anwar Pandawa Lima, seorang siswanya. Hingga saat ini, ia telah membawakan sekitar 30 tarian sufi, mendapat sedikit uang atas jerih payahnya. “Saya pakai langsung untuk membiayai sekolah dan belajar Al-Qur'an,” sebutnya. Pagelaran yang bertajuk "1001 Arabian Nights" di Aeon Mall, Jakarta, menampilkan Sufi Dance, 30 April 2022. Facebook/ Namun ambisi Muhammad bukan itu saja. Ia ingin, tarian itu membawanya ke luar negeri. “Saya ingin berkeliling dunia, seperti negara-negara Asia terdekat kemudian pergi ke Eropa. Itu saja,” jelasnya. Awalnya, grup tari sufi yang dibentuk Supriyadi tidak mendapat sambutan warga setempat. Namun, dengan berjalannya waktu dan diberi pengertian, mereka bisa menerima dan bahkan mendukung. Apalagi grup itu berusaha memadukan tarian sufi dengan tradisi setempat. Sofyan, warga setempat, termasuk yang menyambutnya. “Budaya Betawi dipadukan dengan tarian sufi yang sesuai dengan ajaran Islam. Mayoritas masyarakat Betawi juga beragama Islam, jadi itu hal yang baik,” komentarnya. Bagi Supriyadi sendiri, tarian sufi ini telah membantunya menjalin hubungan yang lebih dalam dengan keyakinannya. “Waktu saya belajar tari sufi, ternyata ini bukan sekedar tarian, tapi ada zikir, ada doa-doa tertentu, ada tawasul sebelum kita pakai kostum. Kemudian ketika saya menari, saya merasakan kenikmatan yang tidak bisa saya gambarkan.” [ab/uh]
Mempelajari keunikan tari para sufi, tentu menjadi hal menarik untuk diketahui. Sebab, gerakannya yang berputar-putar dalam waktu yang lama, menimbulkan pertanyaan, bagaimana mereka bisa melakukannya? Nah, daripada penasaran bagaimana Tari Sufi ini bisa dilakukan, berikut kami sudah merangkumnya untuk Anda. Yuk, dibaca, agar kita lebih tahu bagaimana sejarah, gerakan, dan makna sebenarnya dibalik Tari Sufi ini. Check it out, guys! Pengertian dan Sejarah Tari SufiMaknaManfaatPementasan Tari Sufi1. Penari Sufi2. Urutan TarianAtribut Penari1. Kostum Penari2. Filosofi Tempat Pertunjukan Tari Sufi di Turki1. Hodjapasha2. Galata Mevlevihanesi3. Sirkeci Train StationFakta Unik1. Menari Sekaligus Meditasi2. Ritual Sebelum Menari3. Rahasia Berputar Tanpa Pusing KepalaVideo Tarian Sufi Pengertian dan Sejarah Tari Sufi Tari Sufi adalah bentuk tarian dengan gerakan berputar-putar, yang sekarang sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Menariknya, tari yang berasal dari Turki ini, dibawakan oleh penarinya dengan gerakan berputar tanpa henti, dan erat kaitannya dengan pemikiran Islam yang sufistik. Walaupun begitu, gerakan berputar ini memiliki makna dan filosofi tersendiri ketika membawakannya. Tari Sufi, yang terkenal juga sebagai whirling dervishes, juga dianggap bagian proses meditasi yang kental dengan nuansa tasawuf. Hal ini jugalah yang menjadi salah satu faktor, kepan penari Sufi kuat berputar berjam-jam lamanya, tanpa merasakan pusing kepala. Bahkan, tarian ini juga dimainkan oleh orang-orang dari berbagai negara karena manfaat yang dimilikinya. Contohnya saja yang di Indonesia, di mana terdapat 999 penari Sufi yang hadir dalam Harlah Muslimat NU, yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno,Senayan di tanggal 27 Januari 2019. Karena banyak sekali peserta yang ikut serta dalam tarian ini, membuat acara tersebut memecahkan rekor MURI. Tari Sufi erat kaitannya dengan buah pikiran Jalaluddin Rumi, yang merupakan seorang penyair Persia. Seni tari ini ditampilkan pertama kali di abad ke-13 Masehi, di daerah Anatolia, Turki. Penampilan para penari tersebut juga cukup misterius, karena awal mula munculnya Tari Sufi ini karena hal yang memilukan, yakni berkaitan dengan kehilangan dan masalah cinta. Secara historis, jenis tari ini awalnya memang terjadi dari meninggalnya guru spiritual Jalaluddin Rumi, yakni Syamsuddin Tabriz. Disebabkan besarnya rasa kehilangan tersebut, kemudian Jalaluddin Rumi pun menumpahkannya dalam bentuk tarian berputar-putar. Dari situlah selanjutnya, Rumi menjadi sadar jika manusia dalah makhluk yang fana. Gerakan berputar-putar yang ditampilkan Jalaluddin Rumi bukanlah sebuah tindakan tanpa makna. Sebab, dalam gerakan berputar-putar tersebut mengandung filosofi untuk menemukan tujuan yang hakiki dalam sebuah kehidupan. Para penari Sufi yang bergerak memutar diibaratkan sebagai bulan, sedangkan pimpinan tari yang ada di tengahnya sebagai matahari. Dalam bentuk makna yang lebih jauh lagi, Tari Sufi dengan gerak berputar-putar melawan arah jarum jam tersebut merupakan lambang putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka’bah, sebagai bentuk proses dalam pencarian Tuhan. Seorang penganut sufi yang akan menampilkan tarian ini, harus ditekankan bahwa ia mesti memiliki fisik serta emosi yang kuat. Sebab, pementasan Tari Sufi dapat dilakukan berjam-jam lamanya. Bahkan, seorang Jalaluddin Rumi saja pernah menarikannya dalam waktu 3 hari 3 malam. Seorang sufi yang membawakan tarian ini, akan mencurahkan semua emosinya saat menari, supaya yang ia rasakan hanyalah cinta dan rasa rindu terhadap Tuhan. Manfaat Sebagai sebuah tarian yang berkaitan dengan sisi religiusitas seseorang, Tari Sfui memiliki beberapa manfaat. Hal pertama yang dirasakan oleh penari sufi adalah, ia akan merasa terbantu saat menghubungkan tubuh dan jiwa. Sebab, dengan tarian ini, para penari bisa merasa lebih dekat dengan Tuhan, serta jadi terbantu dalam revitalisasi energi. Selain itu, jenis tarian ini juga diklaim sebagai metode penyembuhan dalam menurunkan rasa sakit, sebab Tari Sufi ini dibawakan dengan penuh kesadaran. Fadel Zeiden, salah satu asisten professor dalam bidang anestesiologi di California University, San Diego, US pernah mengatakan bahwasannya dalam tarian sufi terdapat manfaat kesehatan secara menyeluruh. Dalam kesempatan yang lain, Fadel Zeiden juga pernah berkata, bahwa ketika para penari sufi ini menarikan tarian sufi, maka orang-orang yang melihatnya secara tak langsung akan memperoleh manfaat juga. Misalnya berupa proses kesembuhan dalam hal kesehatan, seperti menurunkan rasa sakit dan mengobati patah hati. Pementasan Tari Sufi 1. Penari Sufi Awalnya, Tari Sufi hanya dimainkan oleh laki-laki saja. Namun, dalam perkembangannya, kini wanita di Istanbul sudah diperbolehkan juga untuk memainkannya. Para wanita tersebut memandang, dalam hal mencari dan menemukan Tuhan, tidak semestinya membedakan pria dan wanita. Sebab, mereka pun menginginkan kekhusyukan dalam pertemuan dengan Sang Pencipta. Tapi, sebenarnya, tidak semua juga setuju akan hal ini, seperti pemerintah Kota Konya yang konservatif. Di Indonesia sendiri, Tari Sufi dibawakan oleh penari laki-laki saja, sebab tari ini butuh emosi yang lebih stabil serta kekuatan fisik. 2. Urutan Tarian Penampilan Tari Sufi terbagi menjadi 4 bagian. Bagian pertama, disebut Naat, di mana seorang penyanyi tunggal akan menyanyikan lagu pujian bagi Rasulullan, dengan iringan improvisasi alat musik Flute. Bagian kedua, disebut Devr-i Veled, di mana semua penari akan membungkuk bersama-sama. Bagian ketiga, merupakan bagian utama dari penampilan tari Sufi, di mana para penari akan berputar-putar, di luar pimpinan tarian yang ada di tengah. Bagian keempat, disebut Taksim, yakni dengan dibacakan ayat suci Al Qur’an serta do’a-do’a yang dibawakan oleh pimpinan tari. Atribut Penari 1. Kostum Penari Tiap-tiap penari sufi mengenakan topi yang memanjang ke atas, baju putih melebar ke bawah layaknya rok, jubah hitam besar, serta alas kaki. Para penari tersebut akan saling membungkukkan badan sebagai bentuk hormat. Kemudian, jubah hitamnya akan dilepas, dengan tangan diposisikan menempel di dada, dengan menyilang mencengkram bahu. 2. Filosofi Busana yang dikenakan penari Sufi memiliki filosofi tersendiri. Topi memanjang yang dinamakan Sikke, menyimbolkan batu nisan para sufi dan wali yang terdapat di wilayah Timur Tengah. Jubah hitam menjadi cerminan alam kubur. Sedangkan baju putih, menjadi lambang untuk kain kafan. Warna kostum yang demikian dimaksudkan supaya manusia selalu mengingat kematian. Dengan begitu, diharapkan manusia menjadi lebih gampang dalam mengendalikan ego duniawi serta hawa nafsunya. Untuk alas kakinya, dikenakan Kuff, yakni sandala yang konon selalu dipakai Nabi Muhammad SAW. dalam berbagai perjalanan, khususnya saat musim dingin. Tempat Pertunjukan Tari Sufi di Turki 1. Hodjapasha Tempat ini adalah sebuah teater yang berdiri di Kota Istanbul, Turki, yang menampilkan banyak jenis tarian, seperti tari tradisional Turki, tari Ottoman kontemporer, dan termasuk juga Tari Sufi. Dulunya, lokasi ini menjadi Hammam, atau tempat untuk mandi, di masa Kesultanan Ottoman. Kemudian, bangunan tersebut dirubah, menjadi pusat budaya serta tempat pertunjukan yang menarik. Tak hanya itu, Hodjapasha dilengkapi juga dengan visualisasi yang informatif, dengan bentuk video 360 derajat. Selain menampilkan Tarian Sufi, pihak pengelola Hodjapasha juga memamerkan koleksi benda milik penari Sufi, misalnya instrumen, busana, dan beberapa macam patung. Pertunjukan Tari Sufi di Hodjapasha digelar tiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pada jam waktu setempat. Tiketnya bisa dibeli secara online, dengan harga kurang lebih 22 USD atau kisaran Rp. 2. Galata Mevlevihanesi Galata Mevlevihanesi, atau yang dikenal juga dengan nama Kulekapi Mevlevihanesi, merupakan museum yang lokasinya ada di distrik Mevleviahane, Beyoglu, Istanbul. Lokasi tersebut mempunyai nilai historis yang panjang, terkait perkembangan Tari Sufi di Turki. Bangunan tersebut diketahui sebagai pondok kaum sufi pertama, yang dibangun di tahun 1491. Bangunan ini juga pernah mengalami beberapa perbaikan sebagai akibat kerusakan dari gempa bumi dan kebakaran. Sampai akhirnya, Galata Mevlevihanesi direnovasi dengan desain baru pada era kekuasaan Sultan Abdulmecid 1823-1861, dan desain tersebut dipertahankan hingga sekarang. Kini, Galata Mevlevihanesi difungsikan sebagai museum pameran, dalam memperkenalkan sejarah sufi, alat musiknya, karya seni, peta sejarah, sekaligus koleksi fotonya. Semua peninggalan yang dipamerkan dalam museum tersebut menampilkan sisa-sisa bekas pondok sufi di seluruh wilayah Turki. Dan khusus Tarian Sufi, biasa digelar pada hari Minggu tiap pekannya, di jam waktu setempat. 3. Sirkeci Train Station Tarian Sufi terkadang juga ditampilkan di salah satu stasiun kereta api di Turki, yakni di Sirkeci Train Station. Stasiun kereta ini lokasinya di sebelah persis dengan bangunan Tanduk Emas, yang ada di bagian barat laut Istana Topkapi dan Taman Gulhane yang populer di Turki. Sirkeci Train Station didirikan sekitar tahun 1890 oleh perusahaan Oriental Railway, dan menjadi jalur kereta penting, yang menghubungkan Istambul dan Eropa pada masa pemerintahan Kesultanan Ottoman. Selain itu, stasiun ini menyimpan histori yang penting, sebagai lokasi pemberhentian terkahir Orient Express Train yang memegang peranan penting dalam menghubungkan Paris dan Istanbul pada tahun 1883-1977. Selain memiliki bangunan yang unik, Sirkeci Train Station juga difungsikan sebagai museum yang menunjukka berbagai benda bersejarah di Turki. Istimewanya, stasiun kereta api ini juga ikut menggelar Tarian Sufi pada tiap Senin, Selasa, Rabu, serta Minggu pada jam waktu setempat. Untuk menyaksikannya, diperlukan sebuah tiket yang dijual dengan harga yang kompetitif. Fakta Unik 1. Menari Sekaligus Meditasi Tari Sufi, selain dianggap sebagai karya seni, dianggap juga sebagai bentuk meditasi yang berkaitan erta dengan ajaran sufistik. Dengan begitu, para penari Sufi diharapkan bisa mencapai kesempurnaan iman, nafsunya terhapus, ego ditanggalkan, serta hasrat pribadinya juga. Lalu, penari-penari tersebut akan mencapai ekstase, lalu melebur bersama Ilahi. 2. Ritual Sebelum Menari Untuk mencapai kelihaian menarikan Tarian Sufi, perlu diadakan ritual khusus sebelumnya. Adapun ritual utama yang mesti dilakukan adalah dengan berdzikir. 3. Rahasia Berputar Tanpa Pusing Kepala Saat menyaksikan Tarian Sufi, selalu muncul pertanyaan bagaimana bisa para penari tersebut bisa berputar-putar dalam waktu yang lama, tanpa merasa pusing-pusing? Kuncinya, dalam memainkan Tari Sufi, dibutuhkan ketenangan dan penghayatan secara total, sesuai dengan filosofi dan makna tarian ini. Rahasia kenapa para penari sufi pun tidak pusing adalah karena mata penari tersebut selelu fokus, tidak melirik, tidak terpejam, dan tidak menggerakkan kepala. Begitulah kunci utama dalam memperagakan gerakan berputar-putar Tari Sufi ini. Video Tarian Sufi Nah, itulah tadi penjelasan mengenai Tari Sufi yang cukup menyita perhatian bila dipentaskan. Jika kamu ada pertanyaan seputar tarian ini, silakan bertanya lewat kolom komentar di bawah. Jangan lupa untuk lke dan share artikel yang menarik ini, supaya teman-temanmu tahu dan ikut membacanya juga.
Ternyata bukan hanya sekedar tarian... Apakah kamu pernah mendengar atau menyaksikan tarian Sufi? Pasti yang ada di pikiranmu bagaimana bisa mereka berputar-putar dalam kurun waktu yang cukup lama? Apakah tidak pusing?Tarian Sufi bukanlah sekedar tarian biasa, atau perpaduan antara seni dan budaya. Kalangan Sufi menganggap tarian ini juga sebagai ritual di luar ibadah yang berfungsi sebagai amalan soleh layaknya ibadah-ibadah lainnya. Nah, daripada bertanya-tanya, yuk simak fakta-fakta tentang tarian Sufi Sejarah tarian dulu, Tarian sufi juga dikenal sebagai Whirling Dervishes darwis-darwis yang berputar atau tarian sema mendengar. Tarian ini terinspirasi dari seorang penyair-sufi asal Persia bernama Mawlana Jalaluddin Rumi. Rumi melakukan tarian ini pertama kali ketika guru spiritualnya meninggal dunia. Dia melakukan tarian sufi sebagai bentuk eskpresi kesedihannya. Sejak saat itu, Rumi mulai berputar bahkan hingga 3 hari 3 Menari sekaligus ini juga dianggap sebagai bagian dari meditasi diri. Meditasi ini sangat erat kaitannya dengan ajaran sufistik Islam. Para penari pun diharapkan menggapai kesempurnaan imannya, menghapuskan nafsu, menanggalkan ego, dan hasrat pribadi dalam hidup. Kemudian, penari akan mengalami ekstase dan melebur bersama sang Penari harus melakukan ritual sebelum ingin lihai dalam melakukan tarian ini, kamu harus melakukan beberapa ritual terlebih dahulu. Ritual yang paling utama adalaH dzikir. Tarian ini akan diiringi oleh musik khas Timur Tengah dan sebuah gambaran perjalanan mistis khas pemahaman Teknik tarian tarian Sufi dibagi menjadi empat bagian. Pertama, akan ada seorang penyanyi solo yang melantunkan lagu pujian untuk Rasulullah dan diikuti oleh improvisasi dari alat musik flute. Bagian ini disebut Naat. Kedua adalah Devr-i Veled, yakni para penari akan saling membungkuk satu sama lain. Proses ketiga justru menjadi bagian utama tarian ini. Pada proses ini, penari akan berputar di luar pemimpin tarian yang berada di tengah. Terakhir, bagian Taksim, yaitu pembacaan ayat AL-Quran dan doa yang dilakukan oleh pemimpin Juga 15 Foto Bombastis Ini Berhasil Menangkap Keindahan Seni Tari dengan Sempurna5. Makna gerakan tarian tarian Sufi ternyata bukan gerakan sembarangan. Masing-masing bagian dalam upacara tarian Sufi memiliki makna tersendiri. Bagian Naat memiliki makna keterpisahan manusia dengan Tuhan. Bagian Devr-i Veled dilakukan sebagai bentuk mengakui nafas Ilahi yang telah meniupkan roh pada manusia. Pada bagian utama, para penari yang berputar diibaratkan bulan, sedangkan pemimpin tarian diibaratkan matahari. Mereka berputar berlawanan dengan arah jarum jam sebagai bentuk merangkul kemanusiaan dengan cinta. Gerakan itu juga melambangkan putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka' Atribut penari yang mereka kenakan adalah topi yang memanjang ke atas, jubah hitam besar, baju putih yang melebar di bagian bawah seperti rok, dan alas kaki. Mereka membungkukkan badan sebagai tanda hormat, lalu akan melepas jubah hitamnya. Posisi tangan mereka ditempelkan di dada dan bersilang mencengkram Filosofi kostum penari memanjang yang dikenal sebagai sikke melambangkan batu nisan para wali dan sufi yang ada di dataran Timur Tengah. Jubah hitam melambangkan alam kubur dan baju putih melambangkan kain kafan. Warna baju ini dibuat agar manusia senantiasa mengingat kematian. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah untuk mengendalikan hawa nafsu dan ego duniawi. Alas kaki penari sufi disebut kuff. Konon, Nabi Muhammad SAW juga mengenakan kuff salam perjalanan kemana pun, terutama pada musim dingin. Uniknya, jika kamu menggunakan kuff saat berwudhu kamu tidak perlu jika kamu ingin melakukan tarian Sufi, jangan sejajarkan dengan shalat, puasa, haji dan ibadah lainnya. Di balik itu semua, tarian sufi hanya sekedar untuk memperkenalkan indahnya rasa cinta kepada sesama dan Allah Juga 9 Alasan Kenapa Tari Tradisional Indonesia Lebih Membanggakan dari Tarian Modern
cara doa tari sufi