Bagianbunga yang memiliki nama latin corolla ini merupakan salah satu yang mencolok karena berada di area luar. Ukurannya jauh lebih besar dibandingkan dengan komponen bunga lainnya. Mahkota bunga diciptakan berwarna-warni agar dapat menarik perhatian serangga penyerbuk di sekitarnya. Selain itu, mahkota bunga juga berfungsi untuk melindungi Jurnal Mikroskop: Pengertian, 3 Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya. 08/06/2016. 4 Ini Dia! bagian bagian boiller dan fungsinya - ZBG Brand History Cpu Dan Fungsinya Beserta Gambarnya bagian-bagian dari pada mesin generator beserta gambarnya Cara Kerja Mesin Boiler dan Bagian-Bagiannya autoclave; aac Bagianbagian penting dari printer inkjet dan fungsinya : Kepala cetak/kartrid. Print head merupakan bagian terpenting dari sebuah printer inkjet dan harganya biasanya paling mahal dibandingkan dengan komponen lainnya. Print head ini memiliki fungsi menulis atau menyemprotkan tinta pada kertas pada saat proses pencetakan. BagianBagian Bunga. Bunga terdiri dari dua bagian, yaitu fertil dan steril. Bagian fertil mencakup mikrosporofil yang berperan sebagai benang sari dan makrosporofil yang berperan sebagai sebagai putik yang tersusun atas daun buah. Sedangkan bagian steril mencakup ibu tangkai bunga, tangkai bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, dan BAGIAN- BAGIAN DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITER. Rata-rata Differential Pressure Transmitter memiliki dua bagian utama, yaitu: 1. Elemen penginderaan / sensor, biasanya berada dibagian bawah, dan. 2. Bagian elektronika yang biasanya berada pada posisi atas. Memiliki dua port tekanan yang ditandai dengan "high" dan "low", namun pada. Dayaangsa ini memang penting dan ada di autoklaf listrik. Fungsinya untuk batas bagi penambahan air. Berbeda dengan autoklaf biasa, tidak ada daya angsa namun menggunakan alumunium container dalam meletakkan benda yang disterilkan. Bagian lainnya adalah vacum yang bisa menghisap udara dan uap dari ruang sterilisasi. oy0f. Bagian – Bagian Autoclave – Sebagaimana telah kita ketahui, ada berbagai macam alat – alat sterilisasi yang bisa dikelompokkan berdasarkan metodenya. Salah satu diantaranya adalah autoclave. Autoclave atau disebut juga dengan otoklaf merupakan alat sterilisasi yang digunakan dengan metode panas uap bertekanan. Autoclave cukup banyak digunakan di berbagai bidang diantaranya untuk sterilisasi alat kesehatan di rumah sakit dan klinik. Menurut berbagai sumber, autoclave merupakan salah satu jenis alat sterilisasi yang cukup efektif membunuh mikro organisme hingga endospora yang sulit disterilkan dengan alat sterilisasi lainnya. Dalam mensterilkan mikroba dan endospora, autoclave tentu saja memiliki sistem kerja dan bagian – bagian yang tersusun menjadi satu, sedemikian rupa sehingga dapat mensterilkan benda dari berbagai macam mikroba yang tidak kasat mata. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian – bagian autoclave dan juga cara kerjanya dalam mensterilkan mikroorganisme tertentu. Mengenal Bagian – Bagian Autoclave Autoclave terdapat beberapa jenis yang didasarkan dari perbedaan proses penghilangan udara yang ada di dalam ruangan menjadi uap air yang panas. Namun secara umum beberapa tipe autoclave ini memiliki bagian – bagian yang sama. 1. Gauge Pressure Pengukur Tekanan Yaitu sebuah manometer pengukur tekanan yang terletak pada bagian atas tutup autoclave. Pada sebagian model autoclave terletak di bagian depan. Penunjuk tekanan ini berfungsi untuk menunjukan berapa tekanan pada saat autoclave sedang bekerja. 2. Control Velve Katup Pengontrol Bagian ini juga terdapat di bagian atas autoclave terletak pada tutup. Katup ini berfungsi sebagai pengontrol tekanan dan untuk keluarnya uap pada saat proses sterilisasi selesai. 3. Overpressur Plug Bagian ini berfungsi untuk menurunkan tekanan ketika terjadi overpressure sehingga tekanan di dalam autoclave kembali normal. 4. Clam bolt dan pin Clam bolt dan pin yang dimaksud di sini adalah sekrup. Keduanya merupakan bagian yang berfungsi untuk mengunci tutup Autoclave dengan kuat agar tidak terbuka atau terjadi kebocoran pada saat proses sterilisasi berlangsung. 5. Body Bagian tubuh autoclave terluar yang terbuat dari material aluminium. Di dalamnya terdapat wadah yang juga terbuat dari aluminium dengan ketebalan yang berbeda yang merupakan ruang sterilisasi. 6. Power Button Bagian Autoclave selanjutnya yaitu tombol power. Biasanya terletak di bagian bawah dan pada jenis lainnya terletak di bagian samping. Tombol power ini berfungsi untuk menghidupkan autoclave dan mematikan. 7. Timer Control Pada jenis Autoclave yang telah dilengkapi dengan timer, pasti terdapat timer control dan biasanya satu modul dengan power button. Terletak di bagian bawah atau di bagian samping pada jenis autoclave tertentu. 8. Power Cable Selanjutnya kabel power, yaitu kabel yang menghubungkan autoclave dengan tegangan listrik untuk dapat dinyalakan. 9. Kran Pembuangan Air Pada sebagian jenis autoclave terdapat sebuah kran pembuangan air yang terletak di bagian bawah sisi belakang. Tujuannya untuk memudahkan proses pembuangan air setelah proses sterilisasi selesai. 10. Container Rack Dalam bahasa yang lebih mudah dipahami adalah sarangan yaitu adalah tempat yang digunakan untuk menempatkan alat – alat yang akan disterilkan. Rak ini juga terbuat dari bahan logam. 11. Heating Element Heating element merupakan bagian autoclave yang terdapat di dalam. Yaitu sebuah elemen yang berfungsi untuk memanaskan mendidihkan air hingga menghasilkan uap panas yang digunakan untuk sterilisasi. 12. Temperatur sensor Di dalam autoclave juga terdapat sensor suhu. Pada tipe dan jenis autoclave tertentu sensor ini berfungsi untuk mengatasi permasalahan over heating. Dimana ketika terjadi over heating secara otomatis autoclave akan mati. Sensor ini juga berfungsi untuk membuat suhu sterilisasi stabil dengan saklar otomatis yang terintegerasi. 13. Handle Ada satu bagian yang terlupa yaitu handle atau pegangan. Bagian ini berfungsi untuk mengangkat autoclave dan juga membuka penutup autoclave. Baca juga Mengenal macam – macam metode sterilisasi Mungkin masih terdapat bagian – bagian autoclave yang belum terbahas di dalam tulisan singkat ini, karena ada berbagai macam model autoclave yang dijual dipasaran. Namun setidaknya, ulasan ini mewakili kebanyakan jenis dan model autoclave yang banyak digunakan, khususnya di rumah sakit atau klinik. 0% found this document useful 0 votes230 views73 pagesDescriptionPenelitian difokuskan untuk menganalisa perbandingan antara sterilizer tipe continuous di PT. Karyanusa Eka daya 1 PT. KED 1 & sterilizer tipe vertical di PT. Sumber Kharisma Persada PT. SKP terhadap produksi kondensat sterilizer. Kondensat sterilizer merupakan salah satu parameter yang harus dijaga oleh seluruh Pabrik Kelapa Sawit PKS, karena untuk membantu pemisahan antar oil dan sludge pada stasiun press dan klarifikasi dibutuhkan 20% air kondensat dari kapasitas olah panrik. PenelitianOriginal TitleAnalisa Perbandingan Produksi Kondensat Sterilizer tipe Continuous Sterilizer di PT Karyanusa Eka Daya dan tipe Vertical Sterilizer di PT Sumber Kharisma PersadaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes230 views73 pagesAnalisa Perbandingan Produksi Kondensat Sterilizer Tipe Continuous Sterilizer Di PT Karyanusa Eka Daya Dan Tipe Vertical Sterilizer Di PT Sumber Kharisma PersadaOriginal TitleAnalisa Perbandingan Produksi Kondensat Sterilizer tipe Continuous Sterilizer di PT Karyanusa Eka Daya dan tipe Vertical Sterilizer di PT Sumber Kharisma PersadaDescriptionPenelitian difokuskan untuk menganalisa perbandingan antara sterilizer tipe continuous di PT. Karyanusa Eka daya 1 PT. KED 1 & sterilizer tipe vertical di PT. Sumber Kharisma Persada PT. …Full description Terdapat beberapa bagian autoclave beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui. Meskipun demikian, berbeda jenis autoclave memiliki bagian yang berbeda pula. Untuk itu, ada baiknya Kita membahas tipe atau jenis-jenis autoclave terlebih dahulu. Sebelum membaca lebih jauh tentang jenis-jenis autoclave, Anda bisa kembali mereview tentang Alat Sterilisasi Autoclave agar pembahasan Kita dapat lebih komprehensif. Setidaknya, ada tiga jenis autoclave yang diklasifikasikan berdasarkan pada perbedaan dalam proses menghilangkan udara dalam autoclave selama proses Gravity Displacement Autoclave Jenis autoclave yang satu ini merupakan standar dan paling umum dari mesin autoclave. Jenis autoclave yang dapat bekerja pada cakupan suhu antara 121-134 °C dan waktu 10-30 menit ini, melakukan pemindahan udara dalam ruang autoclave didasarkan pada gravitasi. Prinsip dasarnya, jenis autoclave ini adalah memanfaatkan perbedaan massa jenis antara uap dibandingkan dengan udara. Uap mengandung H2O dalam bentuk gas, sedangkan udara terdiri dari berbagai kandungan material semisal CO2, H2O dan sebagainya. Cara kerja jenis autoclave ini dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoclave. Proses ini menyebabkan udara tertekan ke dasar. Setelah uap semakin banyak dan menekan udara makin ke dasar, kemudian udara akan keluar melalui suatu saluran yang ada dibagian bawah autoclave. Proses ini menyebabkan peningkatan suhu dan terjadilah proses sterilisasi. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave Autoclave jenis ini dilengkapi dengan sebuah pompa yang berfungsi untuk mengevakuasi sebagian besar udara dari dalam autoclave. Proses pengeluaran udara yang dimaksudkan untuk menciptakan keadaan vakum ini berlangsung selama 8-10 menit. Setelah kondisi vakum didapatkan, maka uap mulai diinfiltrasi ke dalam autoclave. Kevakuman udara dan pengisian uap akan langsung bersentuhan dengan seluruh permukaan benda yang ada dalam autoclave yang akan menyebabkan terjadinya peningkatan suhu dan terjadinya proses sterilisasi. Berbeda dengan jenis autoclave kebanyakan, pada Prevacuum atau High Vacuum Autoclave bekerja pada suhu 132-135 °C dengan rentang waktu 3-4 menit. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Pada prinsipnya, jenis autoclave ini menggunakan uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian yang berulang. Waktu yang dibutuhkan dalam proses sterilisasi dengan autoclave ini bergantung pada jenis benda yang akan disterilkan. Bagian-Bagian Autoclave dan Fungsinya Pada dasarnya, bagian-bagian autoclave berbeda-beda berdasarkan jenis atau tipe autoclavenya. Kita akan membahas bagian-bagian autoclave dan fungsinya secara umum. 1. Tombol pengatur waktu timer Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan kompor bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer. 2. Katup uap Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air. 3. Pengukur tekanan Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat melihat pada bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung. 4. Katup pengamanan Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave. 5. Tombol on/off Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka keberadaan tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin autoclave. 6. Termometer Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan atau alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan atau belum. 7. Lempeng sumber panas Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas. 8. Skrup pengamanan Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat. 9. Angsa Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang berfungsi sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan almunium container yang berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak Anda sterilisasikan. Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa vacum yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi chamber autoclave. Baca Juga Sel Punca Pertama Indonesia Bersiap Diujikan pada Manusia 5 Tips Cara Menggunakan Biosafety Cabinet Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif -LabSatu- 16-02-2016 1158 Abstrak Sebagaimana diketahui bahwa proses sterilisasi pada buah sawit diperlukan untuk menon-aktifkan enzim yang dapat memicu terdegradasinyamutu minyak dan inti sawit. Selain itu, juga untuk memudahkan proses pengambilan minyak dan inti sawit dari buah sawit. Dewasa ini, teknologi untuk proses sterilisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pengembangan teknologi sterilizer tidak hanya sebatas pada bentuk modelnya Contruction saja, akan tetapi juga pada sistim terkontrolnya control system yang menjalankan operasionalnya. Pengembangan teknologi sterilisasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses sterilisasi itu sendiri. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai kharakteristik beberapa sterilizer yang ada, yaitu sterilizer jenis konvensional horizontal danmodern. Adapun modernsterilizermeliputi; spherical bola, verticaldan continue. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, diketahui bahwa masing-masing sistim dan teknologi sterilisasi yang ada saat ini memiliki kharakter kelebihan dan keunggulan yang berbeda-beda dalam satu hal yang perlu diperhatikan bahwa apapun bentuk dan jenis sterilizer-nya yang penting adalah prinsip dasar dari proses sterilisasi harus diterapkan secara benar agar diperoleh output yang tinggi dan kehilangan losses minyak dan inti sawit dapat semaksimal mungkin direduksi serta kapasitas olah pabrik dapat tercapai seoptimal mungkin. Kata kunci sterilizer konvensional, sterilizer horizontal, sterilizer vertikal, sterilizer kontinu PENDAHULUAN Sterilisasi adalah proses awal yang dilakukan di pabrik kelapa sawit PKS dengan cara merebus buah sawit menggunakan steam. Tujuan dilakukannya sterilisasi adalah a. Mencegah peningkatan kadar asam lemak bebas FFA yang terjadi akibat aktivitas lipolitik enzimatis dari enzim lipase. Hal ini karena adanya pemanasan pada strerilisasi b. Memudahkan dalam pemipilan mekanis, memudahkan pelepasan brondolan buah dari tandan dengan steam kering. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KOMPARASI STERILIZER KONVENSIONAL DAN MODERN Muhammad Ansori Nasution1*, Hasrul Abdi Hasibuan2 dan Bagus Giri Yudanto1 1Kelompok Peneliti Rekayasa Teknologi dan Pengolahan Limbah 2Kelompok Peneliti Pengolahan Hasil dan Mutu Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Jl. Brigjend Katamso No. 51, Medan *Email ansoricca Abstrak Sebagaimana diketahui bahwa proses sterilisasi pada buah sawit diperlukan untuk menon-aktifkan enzim yang dapat memicu terdegradasinyamutu minyak dan inti sawit. Selain itu, juga untuk memudahkan proses pengambilan minyak dan inti sawit dari buah sawit. Dewasa ini, teknologi untuk proses sterilisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pengembangan teknologi sterilizer tidak hanya sebatas pada bentuk modelnya Contruction saja, akan tetapi juga pada sistim terkontrolnya control system yang menjalankan operasionalnya. Pengembangan teknologi sterilisasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari proses sterilisasi itu sendiri. Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai kharakteristik beberapa sterilizer yang ada, yaitu sterilizer jenis konvensional horizontal danmodern. Adapun modernsterilizermeliputi; spherical bola, verticaldan continue. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, diketahui bahwa masing-masing sistim dan teknologi sterilisasi yang ada saat ini memiliki kharakter kelebihan dan keunggulan yang berbeda-beda dalam satu hal yang perlu diperhatikan bahwa apapun bentuk dan jenis sterilizer-nya yang penting adalah prinsip dasar dari proses sterilisasi harus diterapkan secara benar agar diperoleh output yang tinggi dan kehilangan losses minyak dan inti sawit dapat semaksimal mungkin direduksi serta kapasitas olah pabrik dapat tercapai seoptimal mungkin. Kata kunci sterilizer konvensional, sterilizer horizontal, sterilizer vertikal, sterilizer kontinu PENDAHULUAN Sterilisasi adalah proses awal yang dilakukan di pabrik kelapa sawit PKS dengan cara merebus buah sawit menggunakan steam. Tujuan dilakukannya sterilisasi adalah a. Mencegah peningkatan kadar asam lemak bebas FFA yang terjadi akibat aktivitas lipolitik enzimatis dari enzim lipase. Hal ini karena adanya pemanasan pada strerilisasi b. Memudahkan dalam pemipilan mekanis, memudahkan pelepasan brondolan buah dari tandan dengan steam kering. c. Melunakkan buah sehingga memudahkan ketika proses digester. Selama sterilisasi, panas harus menembus pericarp dan temperatur cukup untuk periode yang cukup panjang sehingga physico-chemical buah proses ini, air akan keluar dari pericarp, beberapa protein dibekukan, beberapa material getah akan terhidrolisa atau dibekukan dan ini akan memudahkan memudahkan sel minyak selama digester dan mengurangi jumlah emulsifier pada langkah berikutnya. d. Prekondisi untuk biji agar tidak mudah pecah selama proses pengepresan dan pemecahan biji. Penetrasi panas menyebabkan banyak inti menjadi lepas kisut dari cangkang sehingga memudahkan pemisahan biji di silo nut. Selama pressan dari buah di digester, terutama jika proporsi nut dari pericarp tinggi, nut harus mendapat perlakuan mekanik. Jika buah masih panas kemuungkinan cangkang cukup elastis dan menjadi retak bahkan kadang-kadang pecah. Oleh karena itu untuk meminimalisasi kerusakan nut selama pressan buah ketika dipress suhu diatur sekitar 100°C sehingga penetrasi panas cukup untuk menyusutkan inti. Saat ini, teknologi pengolahan minyak kelapa sawit sudah mengalami perkembangan khususnya pada stasiun sterilisasi. Perkembangan yang terjadi meliputi proses pengolahan, sistem kontrol dan jenis sterlisasi yang digunakan. Jika, proses terdahulu sterilisasi menggunakan sistem batch, saat ini sudah ada proses sterilisasi dengan sistem kontinu. Jika dulu orang meninggalkan jenis sterilizer vertikal, saat ini sudah banyak yang menggunakan. Perkembangan lainnya yang terjadi termasuk inovasi dari teknologi yang sudah ada, seperti penggunaan rel sudah digantikan dengan menggunakan indexer system, juga saat ini telah banyak menggunakan alat bantu hidrolik dan pneumatik. Perkembangan teknologi sterilisasi saat ini adalah Hoe and Eng 2010 a. Sterilisasi kontinu pada tahun 2006 ada 29 PKS pada tahun 2008 berjumlah 45 PKS. b. Sterilisasi vertikal pada tahun 2006 7 PKS dan pada tahun 2008 ada 11 PKS. c. Sterilisasi dengan menggunakan Indexer tahun 2006 ada 45 PKS dan pada tahun 2008 ada 71 PKS. d. Spherical Sterilizer sterilisasi bola pada tahun 2007 ada 2 PKS dan pada tahun 2008 ada 9 PKS. e. Sterilisasi otomatis pada tahun 2007 hanya ada 1 PKS dan pada tahun 2008 berjumlah 8 PKS. Pada kajian ini, akan dilakukan komparasi antara teknologi sterilisasi yang ada, meliputi sterilisasivertikal, horizontal dan umum, pengelompokan sterilizer dibagi dalam dua bagian yaitu sterilisasi konvensional dan yang dibandingkan dalam kajian ini adalah kehilangan minyak terdiri dari kehilangan minyak di kondensat dan di tandan kosong tankos serta buah yang tidak terlepas dari tankos, jumlah steam yang digunakan, biaya perawatan dan keselamatan serta kenyamanan operator. JENIS STERILISASI 1. Sterilisasi Konvensional Sterilisasi konvensional adalah sterilisasi yang masih menggunakan lori dan biasanya disebut juga sterlizer horizontal. Hingga kini, Sterilizerjenis ini masih banyak digunakan walaupun keberadaan sudah mulai digantikan dengan jenis sterilizer lainnya seperti verticalmaupun spherical. Sterilizer jenis ini dilengkapi dengan suatu rel internal dan tandan buah diisi dalam lori baja yang beroda dan chasis didorong ke dalam Sterilizer dengan hati-hati. Lori secara normal berisi ton atau terutama di pabrik yang lebih besar ton tandan bahkan saat ini sudah ada mencapai 15 ton per lori. Pada umumnya dua atau lebih Sterilizer diinstall di horizontal dilengkapi dengan pintu yang dapat berputar tunggal atau sebagai alternatif dengan satu pintu pada masing-masing ujungnya. Sterilizer ini juga sudah mulai dikembangkan terlihat akhir-akhir ini perkembangannya diantaranya adalah penggunaan pintu otomatis, penggunaan indexer sebagai pengganti capstand serta penggunaan tipler sebagai pengganti hoisting crane. Gambar 1. Bentuk dan Model CMC / Indexer Sterilizer Gambar 1, menunjukkan konstruksi horizontal sterilizer jenis compact modular concept CMC atau biasa disebut dengan sterilizer jenis indexer. Sebagaimana sterilizer jenis konvensional pada umumnya, proses sterilisasi TBS pada sterilizer ini dilakukan dengan sistim tiga puncak Tripple Peak. Begitu juga dengan tekanan dan lama waktu sterilisasi tidak ada perbedaan seperti halnya pada PKS konvensional. Sterilizer model indexer ini masih menggunakan lori sebagai wadah TBS pada saat sterilisasi, tetapi tidak menggunakan Capstan, bollard, dan transfer carriage, oleh karena itu, panjang sterilizer hanya 12 meter, akan tetapi diameternya lebih besar, yaitu sekitar 3,2m. Proses pemasukan dan pengeluaran dari sterilizer ke Tipper menggunakan hydraulic actuator. Cara pengisian TBS ke lori sebelum proses disterilisasi dan pengumpanan TBS yang telah direbus ke thresher dilakukan pada satu tempat, yaitu; Tipper, sehingga konstruksinya lebih kompak. Mengingat proses pemasukan dan pengeluaran lori dari sterilizer tidak menggunakan tali baja, maka sumber potensi kecelakaan kerja akibat kegagalan pada tali baja dapat dieliminir secara optimal, sehingga aspek keamanan kerja operator lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan tali baja. Hal ini mengingat bahwa, frekuensi kecelakaan paling sering terjadi di PKS adalah di area capstand dan lintasan lori, telah terjadi kecelakaan dengan korban meninggal dunia di beberapa PKS, dengan CMC operator bisa mengoperasikan sebagian besar peralatan cukup dari platform saja hanya pengisian TBS ke lori dari loading ramp yang tidak bisa dilakukan dari platform. Kelebihan yang ada pada sistem sterilisasi horizontal diantaranya adalah tersedianya TBS yang siap diolah sebelum dan setelah sterilisasi sehinga menjamin kesinambungan proses di PKS, memiliki sistem yang simple, konsisten, handal dan dapat menjaga keefektifan biaya. 2. Sterilisasi Modern Jenis sterilisasi modern dalam kajian ini meliputi sterilisasi vertikal, sterilisasi bolaspherical community 2011 dan sterilisasi kontinu. Sterilisasi vertikal adalah sistem sterilisasi dengan menggunakan vessel yang tegak atau dapat dikatakan sterilizer konvensional yang masa lampau, sistem sterilisasi vertikal sempat ditinggalkan dan digantikan oleh sistem ini dikarenakan sistem sterilisasi vertikal memiliki kapasitas yang sedikit terbatas, sering terjadi tumpat pada saat pengeluaran TBS yang telah direbus dan juga banyak kehilangan minyak di tankos dan air pada saat ini permasalahan tersebut sudah dapat diatasi. Sistem vertikal sudah dapat digunakan untuk mengolah hingga kapasitas lebih dari 25 ton TBS untuk satu sterilizer dulu maksimum di 6-8 ton, ketumpatan TBSpada saat unloading juga dapat dihindari dengan penggunaan auger/screw, kehilangan minyak sudah dapat dihindari dengan adanya inovasi proses dimana minyak di kondensat dan tankos dapat di kutip kembali dengan menambah beberapa alat. Sterilisasi kontinu merupakan salah satu inovasi teknologi sterilisasi yang baru diterapkan pada pabrik kelapa ini beroperasi pada tekanan atmosferik dengan tekanan sekitar 1 bar. Gambar 2. Ilustrasi Proses Sterilisasi Pada Continuous Sterilizer Gambar 2, menunjukkan urutan proses sterilisasi pada continuous sterilizer, di mana seluruh jalur proses berlangsung secara sinambung terutama proses sterilisasi tidak ada lagi sistim perebusan secara intermiten batch. Sebelum dimasukkan ke dalam BUNCH BUNCH CONDITIONERCONDITIONERINLET FLAP VALVEINLET FLAP VALVEOULET FLAP VALVEOULET FLAP VALVELIVE STEAM LIVE STEAM INJECTIONINJECTIONTWO DECK TWO DECK CONVEYORCONVEYOR sterilizer, ukuran TBS direduksi dengan cara membelahnya pada alat bunch condition untuk memperkecil ukuran tandan sehingga memudahkan penetrasi uap ke bagian tengah TBS pada saat proses sterillisasi. Sterilisasi dilakukan dengan live steam pada kondisi tekanan atmosferik dan TBS yang disterilisasi bergerak secara terus menerus melalui sebuah conveyor didalam sterillizer. Kondisi ini berbeda dengan sterilisasi lain yang biasanya beroperasi pada tekanan 3 bar. Jarak panjang jalur sterilisasi untuk antara 50 hingga 150 meter tergantung kepada kapasitas yang diinginkan. Keunggulan sistem kontinu adalah jumlah pekerja yang lebih sedikit, biaya operasi dan perawatan lebih rendah, pengoperasian sterilizer yang lebih mudah, lebih mudah dalam hal pengawasan dan menjadikan proses di PKS menjadi sistem otomatik, lebih aman untuk operator. Jenis sterlisasi lainnya juga sudah diaplikasikan di pabrik kelapa sawit diantaranya adalah sistem tilting sterilizer. KOMPARASI STERILISASI BERDASARKAN PARAMETER Komparasi antara teknologi sterilisasi dalam kajian ini mengikuti beberapa aspek diantaranya adalah a. Biaya investasi Biaya investasi untuk setiap teknologi memiliki modern saat ini tidak memerlukan lori, rel, transfer carriage, capstan, bollard, hoisting crane, tipper bahkan traktor sehingga memerlukan areal yang lebih sedikit. Walaupun teknologi modern tidak memerlukan peralatan diatas, tetapi menurut beberapa sumber teknologi sterilisasi kontinu dan vertikal memiliki biaya investasi yang lebih besar. Beberapa penyebab yaitu terbatasnya perusahaan pembuat, ahli, peralatan dan aksesoris yang lebih banyak serta adanya biaya paten yang harus dibayarkan. Biaya investasi yang rendah biasanya akan menjadi pilihan apabila tidak memperdulikan faktor atau aspek lainnya. b. Biaya Operasi dan Perawatan Alat Biaya operasi dan perawatan alat dipengaruhi oleh sistem operasi yang digunakan. Jika sistem operasi yang digunakan adalah automated maka biaya operasi akan lebih sedikit bila dibandingkan menggunakan sistem manual. Tetapi, hal ini akan terjadi sebaliknya jika dibandingkan dalam hal biaya perawatan. Biaya perawatan akan lebih tinggi jika menggunakan automatic. Automatic biasanya banyak menggunakan sistem hidrolik maupun semua tipe sterilisasi dapat digunakan sistem automatic maupun sistem manual. Faktor lain dalam biaya perawatan alat adalah jumlah moving part. Semakin banyak moving part suatu sterilizer akan membawa semakin besar biaya perawatan, khususnya biaya pergantian alat karena konvensional diketahui memiliki moving part relatif lebih banyak dibandingkan dengan modern. Pada sterilizer konvensional moving part yang cukup sering diganti adalah lori, roda, as dan kerangka dasar lori. Pada sterilisasi vertikal, gland packing dishaft auger ke gearbox sering bocor, sehingga steam bocor didaerah tersebut. Ada juga masalah kerusakan auger walaupun sudah diantisipasi dengan menggunakan sejenis payung ketika akan masuk. Sterilizer bola, sterilizer ini diketahui memiliki kekuatan tinggi, volume serta permukaan besar, steam yang digunakan lebih sedikit, panas yang hilang lebih sedikit, areal lebih sedikit karena desain dapat dibuat bertingkat, tidak memerlukan penghubung antara TBS dan sterilizer, tingkat kebersihan/housekeeping yang besar dan jumlah operator lebih sedikit. c. Throughput Produktivitas Throughput dipengaruhi oleh waktu operasi. Waktu operasi meliputi waktu proses sterilisasi termasuk waktu penahanan steam dan pemasukan steam dan waktu pemasukan dan pengeluaran loading dan unloading. Semakin singkat waktu operasi akan menghasilkan troughput yang tinggi. Sterilisasi konvensional horizontal diketahui memiliki waktu operasi sekitar 100 hingga 120 menit waktu proses 90-110 menit, ini hampir sama dengan waktu sterilisasi pada tipe vertikal. Kedua sistem ini memiliki waktu lebih lama dibandingkan dengan sterilisasi kontinu. d. Ketersediaan dan Kehandalan Ketersediaan dan kehandalan suatu teknologi sangat diperlukan. Ketersediaan yang tinggi akan memudahkan dalam menghadapi masalah kerusakan khususnya untuk melakukan perbaikan alat. Kehandalan akan membawa ketahanan alat sehingga dari keduanya akan menurunkan down-time yang disebabkan oleh alat dan faktor manusia operator. e. Kehilangan Minyak Pada sterilisasi vertikal kehilangan minyak diketahui lebih banyak dibandingkan sterilisasi horizontal. Kehilangan minyak akan terjadi pada air kondensat dan tankos. Hal ini karena pada sterilisasi vertikal kontak antara kondensat dengan TBS lebih banyak dan lebih lama dibandingkan dengan itu pada vertikal terjadinya tekanan berlebih pada bagian bawah sterlizer. Kondisi ini akan menyebabkan pada TBS yang berada di bagian bawah akan terjadi bonyok dan mengeluarkan minyak karena ada efek tekanan dari bagian atas. Saat ini, kehilangan minyak di tankos dan air kondensat pada teknologi sterilisasi modern telah dapat diantisipasi dengan membuat alat press tankos dan pengutipan minyak di kondensat. f. Keseragaman TBS yang disterilisasi Keseragaman TBS yang sterilisasi dipengaruhi oleh distribusi steam keseluruh TBS. Distribusi steam yang tidak merata akan menyebabkan buah masak menjadi tidak seragam. Pada sterilizer vertikal keseragaman TBS yang disterilisasi dapat dikatakan lebih tidak seragam jika dibandingkan dengan sterilisasi horizontal apalagi dibandingkan dengan sterilisasi tekanan dari TBS bagian atas terhadap TBS bagian bawah menyebabkan TBS bagian bawah lebih sedikit berbeda dengan bagian sterilizer horizontal, ketidakseragaman TBS yang disterilisasi jarang terjadi. Ketidakseragaman akan terjadi apabila distribusi steam didalam sterlizer sudah tidak baik. Sedangkan untuk sterilisasi kontinu keseragaman buah lebih tinggi karena kondisi pada setiap bagian sterilizer adalah sama. g. Tenaga listrik diperlukan Semakin banyak jumlah dan semakin besar motor listrik yang otomatis akan memerlukan tenaga listrik semakin besar. Motor listrik umumnya digunakan untuk menggerakan conveyor, pompa hidrolik dan pneumatik. Sterilizer modern yang fully automated biasanya banyak menggunakan konveyor dan pompa hidrolik maupun pneumatik. Sehingga sterilisasi modern akan memerlukan tenaga listrik yang lebih besar. Dalam hal ini, semakin banyak tenaga listrik digunakan akan semakin sedikit tenaga operator diperlukan. h. Limbah yang dihasilkan Limbah yang ada pada sterilizer terdiri dari air kondensat dan tandan kosong. Semakin banyak steam yang digunakan akan menghasilkan volume air kondensat yang semakin besar. Sterilisasi modern memerlukan steam yang lebih sedikit sehingga menghasilkan kondensat yang lebih sedikit dibandingkan dengan sterilisasi konvensional pada sterilisasi konvensional horizontal menghasilkan kandungan minyak di kondensat yang lebih rendah dibandingkan dengan sterilisasi modern. i. Kenyamanan dan Keselamatan Operator Penggunaan sistem hidrolik dan pneumatik membuat kerja operator semakin sedikit dan semakin mudah serta kontak operator dengan sterilizer semakin berkurang. Sterilizer otomatis dengan keamanan interlock antar peralatan menjadikan tingkat safety sterilizer semakin tinggi. Sterilizer konvensional horizontal sering terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan pintu sterilizer lepas, putusnya tali capstand dan lain-lain. Selain itu anjloknya lori didalam sterilizer juga sering terjadi apalagi kondisi rel dan lori yang sudah haus. Kondisi ini tidak akan terjadi pada sterilizer modern vertikal, sehingga tingkat safety dan kenyamanan operator pada sterilizer modern lebih tinggi dibandigkan dengan sterilizer konvensional horizontal. j. Perlakuan yang baik kepada TBS dalam menghindari kerusakan Selain keseragaman buah yang tidak merata yang disebabkan adanya tekanan yang dialami TBS pada bagian bawahjuga akan mengalami bantingan pada saat pengisian kedalam sterilizer pada sterilisasi vertikal. Tinggi bantingan beragam dan tergantung dengan tinggi sterilizer. Bantingan buah pada sterilizer horizontal hanya terjadi pada pengisian TBS kedalam lori, sedangkan pada sterilisasi kontinu hampir tidak terjadi bantingan yang dialami oleh TBS. k. Luas area diperlukan Perbedaan mendasar antara sterilizer vertikal dibanding dengan sterilisasi horizontal yang paling penting adalah ruang kosong antar lori dan diatas lori. Karena adanya ruang kosong ini, sterilizer horizontal lebih banyak memerlukan luas areal. Belum lagi alat pendukung, untuk sterilizer horizontal memerlukan rel sebagai tempat pergerakan lori yang memerlukan areal yang cukup luas. Kondisi berbeda terjadi pada sterilizer vertikal, luas areal tidak banyak sterlizer lebih memerlukan ruang lebih besar di areal atas atap jadi lebih tinggi.Sedangkan sterilizer kontinu bisa dilakukan bertingkat sehingga tidak banyak memerlukan areal. Dari uraian di atas, komparasi teknologi sterilisasi disajikan pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Komparasi tipe-tipe sterilizer Kehilangan minyak di tankos Kehilangan minyak di kondensat Kehilangan minyak di drab akhir Rendah tetapi terkadang memiliki unit recovery sendiri Besar tapi fluktuasi tergantung operator Besar terkadang fluktuatif tergantung ukuran dan berat TBS KESIMPULAN Tidak ada suatu teknologi yang direkayasa, bahkan menyandang predikat yang paling mutakhir pun tidak memiliki suatu kelemahan. Setiap teknologi mempunyai kelemahan dan keunggulan masing-masing. Teknologi yang paling canggih sekali pun, bila sumber daya manusia SDM dan kondisi lingkungan tidak mendukung untuk dioperasikan pada kondisi normalnya, maka tidak akan memberikan manfaat yang berarti, justru malah akan menjadi sumber pemborosan. Teknologi yang dapat memberikan manfaat optimal adalah teknologi yang tepat guna. Artinya bahwa, pemilihan teknologi tersebut harus mempertimbangkan spesifik lokasi dan berguna untuk dapat meningkatkan produktivitas kinerja unit pengolahan. Teknologi tepat guna jangan disalah artikan bahwa teknologi yang diterapkan tersebut adalah teknologi konvensional, akan tetapi lebih mengarah pada strategi pemilihan teknologi yang tepat untuk diimplementasikan sesuai spesifik lokasi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa setiap teknologi memiliki karakter yang berbeda-beda dan penerapannya tergantung perspektif dan orientasi dari owner. Seperti halnya jenis sterilisasi modern yang memiliki orientasi pada peningkatan safety dan kenyamanan comfortable dalam operasionalnya, membutuhkan areal yang relatif lebih sedikit compact dibandingsterilisasi jenis konvensional horizontal sterilizer. Kelemahan pada masing-masing teknologi dapat diatasi dengan berbagai macam cara. Diantaranya adalah dengan penambahan alat dan penggunaan air kondensat sebagai air pengencer di stasiun dilihat dalam aspek kualitas dan kuantitas minyak sawit yang dihasilkan masing-masing teknologi memiliki sedikit perbedaan. Yang terpenting adalah cara perebusan dilakukan dengan benar sehingga output dihasilkan tinggi dan kehilangan minyak pada tankos rendah serta kapasitas olah pabrik tercapai. DAFTAR PUSTAKA Community, Palm Oil 2011. "Sterilizer Bola." Retrieved 6 September, 2011, from Department of Environment Malaysia, M. o. S. T. a. T. E., Malaysia 1999. Industrial Processes and The Environment. Hoe, L. K. and T. G. Eng 2010. Latest Development In Palm Oil Milling Technology. International Oil Palm Conference, Yogyakarta. Uwa 2008. "Vertical Sterilizer." 2011. In the palm oil processing, one of the most important stages is boiling the fresh fruit bunches or sterilization, because it greatly determines the yield and quality of the CPO produced. The purpose of this study was to analyze the selection of sterilizer technology by considering the sustainability factor. A case study was conducted at PTPN V which is planning to expand its production capacity. The data used in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data obtained from distributing questionnaires, interviews and field observations. Respondents of this study were stakeholders of the palm oil mill and PTPN V. This research combines qualitative and quantitative approaches. Qualitative analysis was conducted to describe the sterilization technology for processing fresh oil palm fruit bunches into CPO. Financial viability is evaluated based on the best sterilization technology recommendations. The results of the analysis recommend horizontal sterilized-indexer technology as a priority, followed by vertical sterilization technology and continuous sterilization technology. By paying attention to the sustainability criteria, the PKS design is integrated with PKO. This integration has implications for energy efficiency, kernel transportation, other utility facilities, and even a number of work units and personnel. The investment for the construction of PKS with a capacity of 45 tons/hour using horizontal-indexer sterilization technology requires a fund of IDR billion were declared feasible with an IRR of a positive NPV, a B/C ratio of and a PBP of 6 years and 5 months. The results of the sensitivity analysis to the assumption of an increase in production costs of 6 percent have not changed the recommendation, as well as a decrease in factory processing capacity by 6 has not been able to resolve any references for this publication. Sejak awal virus ini merebak, pemerintah dan berbagai ahli kesehatan sudah mengumumkan bahwa persebarannya dapat terjadi melalui droplet. Namun seiring dengan berkembangnya penelitian, ternyata ditemukan bahwa virus dapat bertahan dalam jangka waktu itu, Mama perlu memastikan setidaknya barang-barang yang Mama sentuh dan gunakan setiap hari secara rutin bebas dari virus. Terlebih jika Mama baru melahirkan. Baik Mama dan si Kecil pasti sangat membutuhkan perlindungan ekstra. Salah satu cara memberikan perlindungan ekstra adalah dengan menggunakan sterilizer. Buat Mama yang masih ragu untuk memiliki barang yang satu ini, simak ulasan Popmama berikut ini deh!1. Sterilizer dapat membunuh virus dan bakteri hingga Gal Botol susu bayi Mungkin sebelumnya kita sudah bisa tenang saat suatu permukaan tidak terdapat kotoran yang menempel, tapi semenjak pandemik, definisi bersih nggak hanya sebatas permukaan barang yang nggak terdapat kotoran saja. Sekarang Mama semakin sadar bahwa barang-barang yang Mama gunakan terutama yang berkaitan dengan si Kecil harus bebas dari virus dan bakteri yang mana keduanya nggak bisa terlihat dengan mata telanjang. Tapi tenang Ma, Mama bisa kok memastikan barang-barang yang Mama gunakan bebas dari virus dan bakteri dengan menggunakan Polytron UV Sterilizer Box. Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini dilengkapi dengan mode UV-C Lamp Sterilization yang mampu membunuh virus dan bakteri hingga Barang-barang lebih steril dan Mama jadi lebih tenang deh!Editors' Picks2. Dapat digunakan sebagai pengering peralatan bayiPopmama/Polytron Sterilizer Box dari Polytron Sterilizer Box dari Polytron ini juga dapat digunakan sebagai alat pengering lho, Ma. Apalagi jika kaitannya dengan peralatan bayi seperti botol susu misalnya. Peralatan bayi harus dalam kondisi kering karena jika sampai ditinggalkan dalam kondisi lembab atau terdapat air yang menjadi dingin, botol bisa jadi sarang berkembangnya mikroorganisme. Dengan Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini, Mama bisa mengeringkan dengan Mode DRY 10-360 menit hingga suhu 60 derajat Celcius3. Tempatnya yang luas dapat digunakan untuk mensterilkan uang, dompet hingga smartphoneShutterstock/Still AB Perlengkapan yang sering terpapar virus Nggak hanya Mama untuk kebutuhan si Kecil saja yang bisa memanfaatkan Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini, Papa juga bisa lho. Misalnya saat si Papa habis bepergian dari luar rumah, saat kembali ke rumah, Papa bisa menaruh barang-barangnya untuk disterilisasi terlebih dahulu nih. Jadi kondisi rumah bisa lebih steril tanpa ada virus dan bakteri yang terbawa dari luar rumah. Ini karena Polytron Multipurpose Sterilizer Box punya tempat yang luas dan dilengkapi dengan beberapa fitur penting seperti HEPA + Activated Carbon Filter yang mampu menyaring partikel debu dan kuman serta menghilangkan bau tidak sedap, Food Grade karena bahan materialnya aman untuk makanan, dan tentu saja multipurpose karena bisa digunakan untuk peralatan makan, paket, uang, botol, masker kain, handphone, dompet, dan lainnya dan sebagainya. 4. Mama bisa menjadikan sterilizer sebagai tempat penyimpananPopmama/Polytron Polytron sterilizer box sebagai storage Mama merasa peralatan si Kecil gak aman jika ditaruh di rak alat makan? Tenang Ma, Polytron Multipurpose Sterilizer Box ini bisa kok Mama alih fungsikan sebagai ruang penyimpanan. Gak hanya dengan Mode DRY dan Mode UV-C Lamp Sterilization yang sudah disebutkan sebelumnya, Polytron Multipurpose Sterilizer Box juga bisa mengoperasikan kedua mode tadi secara otomatis lho. Jadi, alat-alat yang Mama gunakan bisa dikeringkan dan disterilisasi secara Hemat waktu dan efisienShutterstock/paulaphoto Mama sedang menggendong si Kecil Bayangkan harus berapa lama Mama harus mencuci peralatan bayi lalu mengeringkannya secara manual. Pasti memakan waktu yang lama deh, Ma. Tapi, cerita ini nggak akan terjadi kalau, Mama menggunakan Polytron Multipurpose Sterilizer Box yang sudah dilengkapi dengan indikator waktu pengoperasian yang bisa Mama sesuaikan baik itu ditambahkan atau dikurangi waktu pengoperasiannya. Mama jadi bisa dengan bebas melakukan aktivitas lainnya deh selagi mensterilkan barang-barang. Lebih efisien kan?Nah, itu tadi beberapa manfaat yang bisa Mama rasakan jika Mama menggunakan Polytron Multipurpose Sterilizer Box di rumah. Sterilizer Box memang penting banget kan, Ma? Apalagi jika Mama baru saja melahirkan. Untuk tahu info selengkapnya seputar Polytron Multipurpose Sterilizer Box? Langsung klik di sini ya! Sehat selalu untuk Mama dan keluarga! CSC

bagian bagian sterilizer dan fungsinya